Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan, menuturkan kekalahan ini disebabkan PBFC yang berhasil memanfaatkan kelemahan timnya. PBFC berhasil membongkar kelemahan kami, yaitu melalui gol dari bola mati. Padahal sebelumnya kami sudah melakukan latihan untuk membendung situasi ini. Tetapi tetap saja terjadi, ujar Ibnu, usai laga.
Meski begitu, Ibnu tetap optimistis menatap dua laga berikutnya melawan Arema Cronus (19/12) dan Persipura Jayapura (22/12).
Kami pastikan akan segera bangkit. Karena masih ada dua pertandingan yang harus dijalani. Kami tetap siap dan akan berusaha menang meskipun nanti lawannya adalah Persipura dan Arema,tegasnya.
Lebih lanjut, Ibnu juga menyoroti lemahnya penyelesaian akhir Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan. Inilah sepakbola, karena semua bisa terjadi. Kami sudah lakukan latihan, dan hari ini pemain gagal menyelesaikan peluangnya. Saya kira pemain muda memang kebanyakan seperti itu, tetapi saya yakin mereka akan lebih baik di pertandingan berikutnya, tambahnya.
Dia pun meminta maaf soal kartu merah yang didapatkan Rudi Widodo pada menit ke-88. Mungkin tensi pertandingan begitu tinggi karena pemain ingin segera mencetak gol balasan. Sehingga kadang hal-hal seperti itu bisa terjadi,pungkasnya.
Posted by
No comments:
Post a Comment