Larangan Trump Ditangguhkan, Dokter Sudan Senang Bisa Pulang ke AS
Seperti dilansir AFP, Senin (6/2/2017), Fadlalla yang bekerja sebagai dokter tetap di Brooklyn, New York ini, sedang mengunjungi keluarganya dan berlibur ke Sudan, saat mendengar Presiden Trump memberlakukan larangan bagi warga tujuh negara mayoritas muslim, termasuk Sudan, untuk masuk ke AS.
Dokter berusia 33 tahun ini langsung mengganti jadwal penerbangan kembali AS, menjadi lebih awal. Akhir pekan lalu, Fadlalla yang tengah mengantre untuk masuk pesawat, dihentikan tiba-tiba dan diberitahu dia tidak diizinkan terbang ke AS.
Fadlalla terpaksa tinggal di Sudan sementara waktu. Sementara teman dan para pengacara di New York mengupayakan kepulangan Fadlalla ke AS. Hingga akhirnya putusan hakim federal James Robart di Seattle, Washington menghentikan sementara penerapan kebijakan imigrasi Trump itu pada Jumat (3/2).
Pada Sabtu (4/2), Fadlalla kembali mencoba terbang ke AS dan dia berhasil kembali bertemu dengan kerabat dan teman-temannya. Dia disambut banyak orang saat mendarat di Teminal 4 Bandara Internasional John F Kennedy.
Dia di sini! ucap seorang sahabat dan rekan sesama dokter, Osama Mukhtar, yang putranya langsung berlari menyambut dan memeluk Fadlalla.
Rasanya sungguh luar biasa.Sungguh pekan yang sulit sebenarnya, tapi akhirnya (berhasil pulang), ucap Fadlalla setelah menjalani penerbangan semalaman dari Dubai, Uni Emirat Arab.
Sorakan membahana dari sekelompok dokter dan kerabat menyambut kedatangan Fadlalla. Mereka memakaikan jubah putih khas dokter kepada Fadlalla.Selamat kembali ke rumah,teriak salah satu dari mereka.
Fadlalla yang berasal dari kota Madani, Sudan, menyebut kebijakan imigrasi Trump mengerikan. Namun dia senang karena kebijakan itu ditangguhkan sehingga orang-orang yang tadinya dilarang, bisa masuk ke AS secara bebas.
Keadilan adalah keadilan, hukum adalah hukum, ini negara yang hebat,ucapnya, sembari menyatakan dirinya tak sabar kembali bekerja dan merawat pasien-pasiennya.
Posted by
No comments:
Post a Comment